Cogito Orgasmus, Coito Ergo Sum. Dari Mimpi Descartes sampai Para Pemburu Bidadari
Esai Plesetan tentang Mimpi dan Descartes.
Hikmat Budiman |
Editor JalanKaji.Net
| |
Apa yang berharga dari sebuah mimpi? Martin Luther King Jr. disanjung orang antara lain juga karena ia bisa mengukuhkan sebuah mimpi menjadi itikad yang begitu keras, dan gelombang pengikut yang bergelora. Ia bermimpi tentang tumbuhnya Amerika Serikat yang lebih toleran, yang tidak memperlakukan warna kulit sebagai muasal sembarang jenis dosa. Walaupun King wafat sambil mendekap mimpinya yang berantakan,--karena AS sampai kini tetap menjadi salah satu negeri rasialis terbesar--toh penghormatan orang tidak lantas berkurang karenanya. Dalam pidatonya memang dikatakan bahwa “semalam saya bermimpi”, tapi mimpi King di situ kemungkinan bukan hanya apa yang sering disebut “kembang tidur”, melainkan juga sebuah kiasan untuk sebuah tekad atau harapan tentang masa depan yang letaknya tidak musti selalu jauh. Kita, di sini, sampai ini hari, biasa menyebut mimpi-mimpi yang langsung terkait atau tidak--artinya sengaja dikait-kaitkan--dengan sebuah realitas di luar tidur itu sebagai cita-cita. Tapi ia juga bisa berarti wangsit atau ilham.
Read More…