For the Love of Books

Biografi Metallica Penawar Rindu Konser

OLEH IRINE GAYATRI
Peneliti LIPI, mahasiswa S3 di Monash University
Editor jalankaji.net

irine.gayatri@jalankaji.net

Tahun 2020 akan segera berakhir. Beberapa hari ke depan, kami akan memuat tulisan-tulisan ringkas dari para editor di jalankaji.net mengenai buku favorit yang mereka baca selama tahun 2020 di tengah masa pandemi ini.

Redaksi Jalankaji.net


| |

Aktivitas apa yang Anda paling rindukan lebih dari semuanya di masa pandemik? Bagi saya: menonton konser musik. Ketika mulai studi di Melbourne ini, saya sudah sempat sangat girang bisa membeli tiket murah Iron Maiden, siap-siap ikut koor “6..6..6. the number of the beast” -nya itu. Apa daya pandemi datang, terpaksa refund.

Sambil sedikit bernostalgia mengingat gemuruhnya konser Metallica 29 Agustus 2013, yang tiketnya saya beli tepat di Hari H dari seorang teman wartawan TEMPO, pengobat rindu pada konser saya di tahun 2020 ini adalah membaca sebuah buku biografi berjudul Metallica, Enter Night: the Biography, yang ditulis oleh Mick Wall. Buku menyenangkan ini saya beli dengan tidak sengaja beberapa bulan yang lalu ketika melewati sebuah toko buku di Melbourne. Buku ini seolah menyegarkan kembali ingatan saya ketika Metallica mengawali konser mereka tahun 2013 di Jakarta dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya disambut applaus riuh penonton

“mengapa satu band heavy metal yang lahir dari rahim kapitalisme industri musik mampu bertahan selama lebih dari tiga dekade dan tidak pernah kehabisan ide untuk menulis lirik serta nada yang punya ciri khas?


Saya berkenalan dengan mereka dari radio-radio FM di sebuah kota di ujung Jawa Timur saat kuliah S1 di awal tahun 90-an. Segera saja kamar kos dipenuhi poster mereka. Siapa tidak kenal "Master of Puppets" yang riff nya bisa membangunkan semua mahasiswa dari mimpi buruk karena nilai UAS hanya C minus! Tahun 2019 saya sangat excited mengetahui Metallica menjangkau telinga para fans lewat Episode 152 - 2019: A Year In The Life Of Metallica | METAL UP YOUR PODCAST - All Things Metallica

Podcast ini sangat memanjakan ghirah pendengar Metallica sejati, yang tidak hanya terpukau dengan lagu-lagu, namun ingin memperdalam pengetahuan mengenai siapa saja jenius yang membidani nada-nada tersebut.

Buku Mick Wall ini kurang lebih berusaha menjawab pertanyaan penting: “mengapa satu band heavy metal yang lahir dari rahim kapitalisme industri musik mampu bertahan selama lebih dari tiga dekade dan tidak pernah kehabisan ide untuk menulis lirik serta nada yang punya ciri khas?

Buku ini mengungkapkan bahwa sebagian besar jawabannya terletak pada perpaduan antara persistensi, kerja keras, dan kejeniusan sosok-sosok yang ada dalam dalam band ini. Popularitas Metallica meledak bukan karena konduite buruk dan sepak terjang sensasional, melainkan karena talenta dan kekuatan vokal, lirik serta harmoni saat mereka memainkan instrumennya.

Pujian harus diberikan pada Mick Wall yang telah bersusah payah menarasikan kehebatan Metallica --yang sampai saat ini sudah melahirkan sepuluh album studio, delapan album live, tiga rekaman diperpanjang, 43 single, sepuluh album video, 42 video musik, satu album soundtrack, satu album kolaborasi dan tiga box set.

Mick Wall sendiri adalah seorang pewarta musik yang sangat terkenal. Berasal dari Inggris sepanjang karirnya dia telah mempublikasikan ulasan-ulasan tentang berbagai grup rock.

Biografi ini mengisahkan perjalanan Metallica sejak awal pertemuan sosok-sosok band member itu, sampai tur-tur legendaris yang terakhir. Untuk menggali informasi yang membangun narasi perjalanan Metallica, Mick Wall melakukan riset grounded yang cukup mendalam. Bagi penggemar Metallica impresi terkuat dari buku ini adalah “adventure” dari Mick Wall sendiri dalam proses penggalian data untuk penulisannya. Di setiap bab ia menjelaskan upaya kerasnya mewawancarai para anggota band, terutama James Hetfield sang vokalis, dan drummer Lars Ulrich. Bahkan proses untuk menemui mereka membutuhkan waktu beberapa tahun.

Selain wawancara dengan para anggota band, Mick Wall menelusuri perjalanan karir Metallica lewat percakapannya dengan para pejabat perusahaan rekaman, kolega musisi, dan tentunya penggembira yang terlibat dalam setiap tur. Namun, sekalipun dimaksudkan untuk memperluas wawasan pembaca seraya mengajak kita untuk memahami bagaimana sebuah sistem yang bagus juga menentukan lahirnya album baru, beberapa kritik beranggapan bahwa Mick Wall tidak membawa informasi baru melalui buku biografi ini.

Toh bagi saya, buku ini wajib dibaca. Penawar rindu pada konser di tengah pandemi.